Lasolo, kamis 25 Juli 2024. Arus Problematika perlawanan 28 Guru kian hari makin menuai banyak dukungan oleh khalayak masyarakat dengan tujuan agar Kepsek SMAN 1 Lasolo di Copot dari jabatannya karena sudah tidak layak menjabat akibat dari ulahnya sendiri sering melakukan kekerasan verbal kepada murid dan Beberapa Guru-guru serta di duga terindikasi kasus pungli hingga gratifikasi kepada murid dengan alibi pengembangan fasilitas sekolah.
Beberapa jalur sudah di tempuh oleh 28 Guru untuk mencari perlindungan dan keadilan hingga telah melakukan rapat dengar pendapat bersama Kadis PK Sultra juga belum menuai hasil yang baik sampai dengan akan dilanjutkannya pertemuan hari kamis 25 Juli 2024 di SMAN 1 Lasolo bersama Ketua Komite Orang tua murid, orang tua murid dan beberapa Organda setempat serta rapatnya akan di lakukan secara terbuka.
Di balik janji yang di gelontarkan oleh Yusmin selaku Kadis PK ternyata telah melakukan blusukan duluan di hari Rabu kemarin sesuai pemberitaan yang di muat media MROL.CO untuk memastikan informasi dari beberapa Murid Sekolah terhadap sebab tidak adanya proses belajar mengajar dan menanyakan kepada murid mengenai permasalahan yang terjadi di SMAN Lasolo serta akan menunggu kelanjutan pertemuan di hari Kamis esok.
Namun hingga Kamis sore hari ini tidak ada pertemuan Kadis PK bersama Ketua Komite Orang tua murid, Orang Tua Murid secara keseluruhan dan Organda Setempat. Menanggapi hal tersebut Mamat Ketua Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Lasolo (Hippmala) mengatakan “Melihat dengan kondisi yang terjadi pada saat ini sebelumnya kami telah melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Dikbud Provinsi Sultra dengan Tuntutan di copotnya Anas Herson sebagai Kepsek SMAN 1 Lasolo dengan berbagai macam kasus yang saat ini terbongkar di khalayak publik. Namun saat itu Yusmin Kadis Dikbud Sultra mengambil langkah Netral menurut kami yakni mengadakan pertemuan terbuka di SMA Lasolo dengan menghadiri beberapa elemen yang bersangkutan. Bukannya hal itu terlaksana pada hari ini akan tetapi hal tersebut menjadi Janji palsu dengan kata lain Yusmin telah ingkar janji tentang pertemuan pada hari ini.” Ujarnya
Lanjutnya “kiranya Yusmin selaku Kadis seharusnya tepat janji sehingga persamalahan yang terjadi akan selesai dengan solusi yang menguntungkan bagi SMA agar proses belajar mengajar dapat terjadi lagi. Nah sekarang kami menduga Yusmin ada keterlibatan keberpihakan kepada Kepsek karena telah mengatakan pada kunjungannya di hari Rabu sebelumnya penyebab dari tidak adanya proses belajar mengajar karena adanya guru yang telah melakukan mogok kerja sehingga menurut kami ini ada indikasi proses pemutar balikkanya fakta padahal sebelumnya kadis Dikbud Yusmin sudah tau pokok permasalahannya namun masih menutup mata, Ataukah Anas Herson adalah anak emas dari Yusmin sehingga ragu mengambil tindakan yang tegas yakni mencopot jabatan Kepseknya. Kami juga mendapatkan beberapa informasi dengan dugaan kasus Kepsek lainnya seperti Gratifikasi hingga pungli modus pembangunan sekolah. Menarik untuk di telusuri lebih mendalam.”
“Hingga saat ini kami akan terus berjuang agar lahirlah solusi yang baik untuk semua pihak dan aktivitas belajar mengajar yang harmonis serta tidak adanya kekerasan di sekolah SMA dapat terjadi kembali.” Tutupnya
Izal