Dialog Demokrasi, Salah Satu Kartu Yes Smart Dipertanyakan

Dialog Demokrasi, Salah Satu Kartu Yes Smart Dipertanyakan

 

Pasangkayu- Forum Pemuda Indonesia (Fraksi) menggelar dialog demokrasi dengan mengangkat tema “Menakar Implementasi Visi Misi Bupati Yaumil Ambo Djiwa, SH dan Wakil Bupati Dr Herni Agus Dalam Dua Tahun Pemerintahan” di kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).Jumat Malam 14 Oktober 2022.

Dialog demokrasi tersebut ini, menghadirkan narasumber dari Sekretaris Daerah (Sekda) Pasangkayu Rachad Turusi, S.Sos, M.Si, Bersama Staf Khusus Bupati Uksin Djamaluddin, Saril yang mewakili Bapeda, Anggota DPRD Fraksi PKS Nasaruddin, Anggota DPRD Fraksi PAN Muslihat K, S.Sos, M.AP dan Ketua DPD Partai Nasdem M Yusri Nur, S.T,, M.Si.

Diperhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2020 lalu, pasangan ini terpilih memimpin Kabupaten Pasangkayu yang memiliki tagline Yaumil-Herni (Yes) Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat (Smart) atau lebih singkatnya di sebut Yes Smart.

Di tagline Yes Smart tersebut sudah terpaparkan Visi-Misi Yaumil-Herni. Namun 1 diantaranya menjadi sorotan, atau kritikan pada dialog Demokrasi yang di gelar di Caffe D,japos jalan poros trans sulawesi yaitu terkait kartu sakti Yes Smart tersebut.

Mantan ketua jong paska, Anto menyampaikan, kartu sakti Yes Smart salah satu prodak kampanye pasangan Yaumi-Herni, dimana bagi Masyakat Pasangkayu pemegang (kartu Yes Smart) akan mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Namun, ironisnya selama kepimpinan pasangan Yaumil-Herni, kartu sakti di janjikan untuk bisah di gunakan pengobatan gratis itu tidak berlaku sama sekali, dan Masyarakat yang berobat ke Puskesmas atau RSUD di suruh membayar, walaupun punya (kartu sakti),” jelasnya.

Lanjut Anto, kami di jong paska kemarin membagi kartu sakti Yes Smart sebanyak 12. 600 lebih, dan ini menjadi beban pikiran ketika Masyarakat bertanya apa kegunaannya, sehingga saya menjadi malu kepada Masyarakat yang pemegang kartu sakti Yes Smart,” Ujar Anto.

Kartu Yes Smart ini terbagi, karena di janji bahwa (kartu sakti Yes Smart) akan terintergrasi dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), jadi saya membagikan ke Masyarakat.

“Sangat malu kepada warga penerima kartu sakti Yes Smart, sebab kegunaannya belum jelas dan tidak di anggarkan di APBD,”terangnya.

Diketahui, mewakili Pemerintah Daerah (Pemkab), Sekda Pasangkayu tidak bisa menjawab apa yang menjadi pertanyaan mantan jong paska terkait kartu Yes Smatr tersebut.

Pemuda Pasangkayu, Sahidin SH, pertanyakan kenirja Staf Khusus Bupati selama ini, karena staf khusus bupati seharusnya membantu pemerintah untuk berpikir bagaimana visi misi tercapai tersebut.

Lanjut, Sahidin, soroti DPRD Pasangkayu sebagai pengawas pembangunan pemerintah daerah, karena fakta yang ada dilapangan masih banyak proyek jembatan anggaran 2021 belum rampung sampai sekarang,” Tutur Sahidin. (Jamal)